THERAPY HERBAL
IMSONIA
Sulit
tidur sering terjadi, baik pada usia muda maupun usia lanjut,; dan sering kali
timbul bersamaan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan,
depresi, atau ketakutan. Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung
berkurang. Stadium tidur juga berubah, dimana stadium 4 menjadi lebih pendek
dan pada akhirnya menghilang. Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat
orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur.
Pola
terbangun pada dini hari sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang
tertidur secara normal, tetapi terbangun beberapa jam kemudian, dan sulit untuk
tertidur kembali. Penderita mengalami kesulitan untuk tertidur, atau sering
terjaga di malam hari, dan sepanjang hari merasakan kelelahan. Kadang mereka
tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada malam
hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.
Orang
yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka
tidur bukan pada waktunya tidur, dan bangun pada saatnya tidur. Hal ini sering
terjadi akibat dari:
·
Jet
lag (terutama jika berpegian dari timur ke barat);
·
Bekerja
pada malam hari;
·
Sering
berubah-ubah jam kerja;
·
Penggunaan
alkohol yang berlebihan;
·
Efek
sampik obat (kadang-kadang);
·
Kerusakan
pada otak (ensefalitis, stroke, penyakit alzheimer).
Pengobatan
insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia.Orang tua yang
mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya tidak memerlukan
pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal.
Penderita
insomnia hendaknya tetap tenangdan santai beberapa jam sebelum waktu tidur
tiba, dan ciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan
tidak berisik. Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk
mengurangi stres. Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat antidepresi.
Jika gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan penderita
merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu.
Pengobatan Herbal untuk Susah Tidur
ð
Nama
Tanaman: ADAS (Foeniculum Vulgare Mill)
Cara Membuat: Buah adas sebanyak
3-9 gr direbus, diminum, atau buah adas digiling halus diseduh dengan air mendidih.
Minum sewaktu hangat.
ð
Nama
Tanaman: JAMUR KAYU (Ganoderma Lucidum
(Leyss.ex Fr.) Karst.)
Cara
Membuat: 3-10 gr jamur kayu direbus lalu diminum.
ð
Nama
Tanaman: JINTAN PUTIH (Cuminum Cyminum,
Linn.)
Cara
Membuat: 1 sendok teh jintan putih, 3 potong kangkung sayur, 2 lembar daun
pegagan,1/2 sendok makan ketumbar, semua bahan direbusdengan 2 gelas air hingga
tersisa 1 gelas. Saring, minum menjelang tidur.
ð
Nama
Tanaman:KAYU PUTIH (Meialeuca leucadendra
L.)
Cara
Membuat: Kulit kering sebanyak 6-10 gr dipotong-potong seperlunya.Rebus dengan
3 gelas air sampai tersisa 1 gelas,. Saring kemudian diminum.
ð
Nama
Tanaman:PUTRI MALU (Mimusa Pudica Linn.)
Cara
Membuat:Daun mimosa pudica 30-60 gr, direbus.Minum.
ð
Nama
Tanaman: TERATAI (Nelumbium nelumbo Druce)
Cara
Membuat: 5-12 gr biji teratai direbus lalu diminum airnya.
Susah Tidur Karena Depresi
ð
Nama
Tanaman:KLENGKENG
Cara
Membuat: Ambil 15 gr buah klengkeng dan 6 gr kurma cina yang diasamkan. Kukus,
berikan kepada penderita sehari sekali.
Daftar Pustaka
Yovita dan Yohana. Therapy Herbal Berbagai Penyakit.
Jakarta: Eska Media.
PEMBACA YANG BAIK (A GOOD READER)
Sudahkah Anda dapat memahami,
menemukan serta mendapatkan ide-ide dari bacaan yang Anda baca?
Jika iya,berarti Anda sudah menjadi seorang pembaca yang baik,namun jika
tidak maka kita harus berusaha membuat diri kita menjadi pembaca yang baik
atau a good reader.Berikut ini akan
diperbincangkan apa yang disebut pembaca yang baik,maka kenalilah apakah Anda
sudah termasuk pembaca yang baik?
1.
Pembaca yang Baik Tahu
Mengapa Dia Membaca
Syarat
pertama bagi setiap pembaca yang baik ialah bahwa ia tahu dan sadar mengapa dia membaca. Dua buah maksud
yang umum adalah:
a. mencari informasi
b. menikmati bacaan
Suatu
pengertian yang jelas bahwa maksud merupakan unsur penting, merupakan sesuatu
yang esensial bagi keberhasilan membaca.
2.
Pembaca yang Baik Memahami
Apa yang Dibacanya
Syarat kedua bagi setiap pembaca yang baik adalah memahami
benar-benar apa yang dibacanya. Pengalaman menunjukkan bahwa mahasiswa atau
pelajar yang mempunyai kosa kta yang baik, perbendaharaan kata-kata yang
memadai, dan keterampilan dalam meringkas serta merangkumkan tidak akan menemui
kesulitan dalam pemahaman. Pemahaman sangat dibantu oleh refleksi atau
pemikiran terhadap apa yang dibaca. Pada saat kita selesai menyaksikan suatu
acara televisi yang baik, acara lain menyusul menagih perhatian kita; tetapi
apabila kita menyelesaikan membaca sebuah buku, kita dapat menutupnya dan duduk
selama lima menit memikirkan serta merenungkan apa-apa yang telah menari
perhatian kita. Pemahaman sesungguhnya tidak sempurna sampai pemikiran atau
refleksiserupa itu berlangsung.
3.
Pembaca yang Baik Harus
Menguasai Kecepatan Membaca
Syarat ketiga bagi seorang pembaca yang baik ialah memiliki
ragam kecepatan membaca, dapat menyesuaikannya dengan sifat cetakan yang
menuntut perhatiannya.Dia harus mengetahui beberapa hal, antara lain:
a. Membaca sekilas, memetik
secara kasar tiga atau empat hal dalam satu halaman untuk memperoleh gambaran
umum bagian sebagian suatu keseluruhan.
b. Membaca dengan cepat (to scan), yaitu membaca segala sesuatu
secara vcepat untuk mencari hal tertentu yang dia inginkan.Membaca cepat yang
baik rata-rata 800-1000 kata dalam satu menit.Dengan membaca cepat kita akan
mendapatkan apa yang kita cari dengan cepat.
c. Membaca demi keenangan; suatu
cara membaca yang melewatkan hal-hal yang kurang menarik, dan membaca
lambat-lambat hal-hal yang menarik hati. Membaca seperti ini rata-rata sekitar
500-600 kata dalam satu menit.
d. Membaca secara serius
bahan-bahan yang penting dan tidak akan kehilangan sesuatu hal. Membaca serius
ini rata-rata dengan kecepatan 300-500 kata dalam satu menit.
4.
Pembaca yang Baik Harus
Mengenal Media Cetak
Pembaca yang baik harus mengenal bentuk-bentuk kontemporer media cetak,
yang meliputi:
a. papersbacks ( buku saku; buku berjilid tipis; kulit kertas);
b. media grafika (komik; kartun;
foto; penyajian statistik; grafis; diagram; peta; dan lain-lain);
c. majalah;
d. suratkabar
Dalam bentuk-bentuk kontemporer media cetak tersebut
terpendam ide-ide kontemporer yang dapat kita manfaatkan demi kemajuan hidup
kita; merupakan sumber yang tidak kunjung kering dengan bahan yang selalu
segar.
Subscribe to:
Posts (Atom)